Balance Of Payment

A phrase used to describe the amount of money flowing in and out of a country.

Balance of payments involves a complex set of activities, including foreign exchange operations, which are mostly monotous. For starters, the flows of investment money described above are only a small part of the world's payment transactions. Another-and a larger part of the U.S balance of payments-involves flows of goods; export of nuclear turbines or imports of wriswatches. These transactions are called the current account. In addition to merchandise flows, the current account keep track of exports and imports of services-transportation, travel, and financial and insurance services included. It also encompasses big chunks of government spending on military business and foreign aid, smaller chunks for Social Security recipients living abroad, and dividend and interest payments.
A second category, called the capital account, logs three types of flows. The long-term account consist of investment such as Japanese automobile factories in Ohio, American bank loans to Brazilian business, and transaction for stocks and bonds. The short-term account measure the investments known as hot money that zip from country to country in search of quick profits.
     And the official reserve account consist of the purchases and sales of gold and foreign currencies by the Federal Reserve Bank, and the dollars held by central banks of other countries. Unlike other transactions, activity in the official reserve account is not related to trading goods or services, making transfer payments, or investing. Rather, activity here adjusts the exchange rates among different curencies. And that brings the discussion arround to the role of the foreign exchange markets in balance of payments. Simply put, foreign exchange market are crucial to all this flowing about of goods and services because different countries have different curencies. If the Indian government wants to buy nuclear turbines from a U.S firm, it must first exchange its rupees for American dollars. Ditto for an American firm wishing to buy Japanese watches-dollar must be exchanged for yen. That seems very straightforward. And it will straightforward as long as countries import about as much as they export. But now consider what happens on the foreign exchange market when a country becomes a net importer; that is, when it buys more abroad than it sells, and thus runs deficit in its ballance of payments accounts.
     Obviously, the importing country must exchange its money into foreign currencies in order to make its purchases. But because foreign countries are selling to the importing country rather than buying from it, they have little need for its currency. Since other countries don't want the importing country's currency, the value of its currency will decline, or depreciate, relative to other currencies. This effect holds in reverse, too; A country whose goods are in huge demand by other country will find that currency will appreciate compared to other currencies.
     But the foreign exchange market is more than just an automatic adjusment mechanism among currencies. It is also made up people who simply trade currencies, hoping to turn a profit by suddden moves in value. These traders watch a country's balance of payments as an early indicator of whether its currency will weaken or strengthen. Consider, for example, what happens when a country starts to run a deficit in its balance of payments. If traders rush to unload the hapless currency, its value will drop unless the central bank, using the resources in its official reserve account, steps in to buy its own currencies on the foreign exchange market. (This is called intervention in the exchange markets, and international types love to debate its usefulness in promoting something called stability.)
     By now the intrepid might be wondering why all this back and forth, up and down, matters. The short answer is that it matters because countries are proud when their currencies are strong and embarressed when thay are weak. The long answer is that wide swings in a country's currency can upset trading relationships, causing grief to business in both the import and export sector. See Foreign Exchange; Gold Standard. (Lee, hal20-22).

Translate :

Balance Of Payment
Sebuah prase yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah uang yang mengalir keluar masuk suatu negara.
     Neraca pembayaran melibatkan bermacam-macam kegiatan, termasuk pergerakan pertukaran asing yang berulang-ulang. Awalnya, aliran dana investasi yang dijelaskan di atas hanyalah sebagian kecil transaksi-transaksi yang ada. Yang lainnya dan contoh paling sering, neraca pembayaran amerika melibatkan arus barang; ekport turbin nuklir atau import jam tangan. Traksaksi ini termasuk akun lancar. Sebagai tambahan aliran barang dagangan, kas negara menjaga kegiatan expor impor layanan transportasi, travel, dan termasuk keuangan dan asuransi. Sebagian besar pemerintah habiskan untuk bisnis militer dan bantuan asing, sebagian kecil untuk keamanan sosial warga asing dan pembagian bunga pembayaran.
     Kategori kedua, yaitu modal, mencatat tiga macam aliran. Aliran Jangka panjang berisi investasi, seperti pabrik mobil jepang di Ohio, Bank amerika meminjamkan uang pada bisnismen brazil, dan transaksi untuk saham dan surat obligasi. Aliran jangka pendek mengukur inventasi yang dikenal sebagai uang panas yang menutupi dari negara ke negara untuk mendapatkan keuntungan secara cepat.
     Dan ketiga, cadangan bank berisi pembelian dan penjualan emas dan mata uang asing oleh Bank Cadangan Pemerintah, dan uang dolar dipegang oleh bank sentral negara asing. Tidak seperti transaksi lainnya, kegiatan pada akun cadangan tidak  terlibat pada perdangan barang dan jasa, trasfer pembayaran, ataupun dalam hal investasi. Maksudnya, kegiatan di sini adalah mengatur pertukaran uang diantara mata uang asing. Dan mulai memuat tentang peranan perdagangan asing dalam neraca pembayaran. Sederhana saja, perdagangan asing sangat penting terhadap arus barang dan jasa karena beda negara beda mata uang. Jika pemerintah India ingin membeli turbin nuklir dari Amerika, mereka harus terlebih dahulu menukar uang Rupee ke dolar Amerika. Sama halnya sebuah perusahaan amerika ingin membeli jam tangan Jepang, dolar harus ditukar dengan yen. Terlihat sederhana. Dan itu akan tetap terlihat sederhana selama eksport import berlangsung. Tapi sekarang mengingat apa yang terjadi pada pergadangan asing ketika suatu negara menjadi sebuah negara importer. itu ada ketika negara itu lebih banyak membeli barang luar dari pada menjualnya, dan demikian mulai mengurangi pada akun neraca.
     Sesungguhnya, negara pengimport harus menukar uangnya ke dalam mata uang asing dengan tujuan membuat pembelian. Tapi karena negara asing menjual ke negara importir daripada membeli darinya, mereka memerlukan sedikit uang mereka. Karena negara lain tidak ingin mengimport mata uang sendiri, nilai mata uangnya akan turun, atau jatuh, bergantung pada negara lain. Begitu pula kebalikannya; Suatu negara yang barang-barangnya banyak diminta negara lain akan menjadikan mata uangnya mempengaruhi mata uang negara lain.
     Tetapi, perdagangan asing lebih dari sekedar pengaturan otomatis mara uang. Orang-orang yang berdagang juga berpengaruh, berharap mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai. Para pedagang itu memperhatikan keseimbangan neraca sebagai indikator awal apakah akan melemah atau menguat. Sebagai pertimbangan, comtoh, apa yang terjadi ketika suatu negara mulai rugi dalam neracanya. Jika para pedagang menarik uang mereka, nilainya akan jatuh kecuali kalau bank central menggunakan sumber dari cadangan kas, mengambil langkah membeli mata uangnya sendiri di dalam perdagangan asing. (Ini disebut campur tangan dalam perdagangan asing, dan tipe internasional suka memperdebatkan kegunaan dalam mempromosikan sesuatu yang disebut stabilitas.)
     Hingga sekarang pemberani mungkin ragu mengapa semua langkah ke belakang dan ke depan, atas bawah, patut dipikirkan. Jawaban singkatnya adalah ya,, itu masalah karena negara bisa bangga ketika mata uangnya menjadi kuat dan malu ketika lemah. Jawaban komplitnya adalah, pengaruh dari mata uang sebuah bisa negara mengganggu hubungan perdangan, menyebabkan kegagalan bisnis-bisnis baik di bidang import maupun export.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
I want to say what I want to say. Some falsehoods were hard to say...

Followers